Senin, 20 April 2015

Dinding dan Topeng










Siapa bikin dinding begini…??

dinding bertiang berlangit kata-kata
batasnya tak tertanda
di luar dinding…
nampak para pengembara dipadang-padang perburuan
ranjangnya gurun berselimut malam
siangnya disinggang matahari membakar kulitnya
maut dicumbu dengan lagunya
“jika tiba saatnya mati, mati jualah kita”… ujar mereka
Meski di luar dinding begitu dekat
di dalam dinding terasa jauh dan asing
di sana tersimpan riwayat ikwal segala nama
mereka menyantap hidangan, mengangkat gelas minuman
beramah-tamah saling bertukar topeng
terus berceloteh bak burung kakak tua
mereka menelan busa kata-kata
dinding dan topeng harus bagaimana kumaknai adanya
ingin rasanya kuhancurkan dinding tebal yang mengganggu penglihatanku
tapi aku tak berdaya…
ingin kuhancurkan topeng-topeng menyeramkan yang mereka kenakan
tapi mendekat saja aku tak mampu…

Lalu… Bagaimana caranya meruntuhkan dinding ini…??


Tidak ada komentar:

Posting Komentar